Makassar – Kualitas sebuah jurnal ilmiah ditentukan bisnis proses yg berjalan secara konsisten. Proses itu, secara fundamental ditentukan oleh peran editor dan proses peer review yang objektif dan berintegritas. Hal ini ditekankan oleh Dr. Zaenal Abidin, S.S., M.H.I., saat membawakan materi Sesi II: Manajemen Editor & Peer Review Naskah dalam Workshop Pendampingan Rumah Jurnal Ilmiah Kopertais Wilayah VIII di Makassar, Jumat (24/10) malam.
Dr. Zaenal Abidin, yang merupakan editor berpengalaman dalam manajemen jurnal, menegaskan bahwa peran editor sangatlah vital. "Editor adalah Gatekeeper Kualitas. Mereka tidak hanya bertugas mengelola alur kerja dari submission hingga publikasi, tetapi juga memastikan hanya artikel berkualitas tinggi yang berhak dipublikasikan," jelasnya. Selain itu, editor berfungsi sebagai koordinator yang menghubungkan naskah dengan peer reviewer yang tepat dan objektif.
Beliau yang juga meruakan dosen Prodi Hukum Keluarga Islam FSH. menjelaskan alur kerja editorial di Open Journal System (OJS), yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Section Editor yang bertanggung jawab penuh atas seksi tertentu. Dalam proses review, keputusan akhir yang diambil oleh editor didasarkan pada hasil penilaian reviewer dan bisa berakhir dengan Accept Submission, Revisions Required (revisi minor), Resubmit for Review (revisi substansial), atau Decline Submission (ditolak). "Keputusan editorial harus transparan dan terdokumentasi, semua dicatat di panel diskusi OJS," tambahnya.
Untuk menjaga efisiensi dan kualitas, Dr. Zaenal Abidin yg saat ini sebagai EiC jurnal Diwan Sinta 2, membagikan sejumlah Best Practices yang wajib diterapkan tim editorial PTKIS. Praktik terbaik itu termasuk penggunaan template email untuk komunikasi rutin, pengaturan reminder otomatis untuk tenggat waktu, serta penggunaan dashboard OJS untuk pemantauan real-time. Hal ini bertujuan agar proses review berjalan cepat tanpa mengorbankan ketelitian.
Aspek etika editorial mendapat penekanan khusus. Dr. Zaenal Abidin mewanti-wanti para pengelola jurnal untuk selalu menjaga kerahasiaan proses review, menghindari conflict of interest, dan memastikan proses yang fair dan objektif. "Etika publikasi ilmiah tidak bisa ditawar. Kita harus patuhi pedoman dari COPE (Committee on Publication Ethics) untuk menjaga integritas jurnal kita di mata dunia akademik," tegasnya. Ia menekankan bahwa kualitas sebuah jurnal sangat dipengaruhi oleh kualitas reviewer, sehingga editor harus memberikan review form yang terstruktur dan melakukan evaluasi berkala terhadap kinerja mereka.
Koordinator Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (Kopertais) Wilayah VIII Sulawesi, Maluku, dan Papua menyelenggarakan Workshop Pendampingan Rumah Jurnal Ilmiah ini sebagai langkah strategis untuk meningkatkan tata kelola dan kualitas jurnal ilmiah PTKIS, yang menjadi cerminan dari pengelolaan akademik kampus. Kegiatan ini mengangkat tema “Transformasi Tata Kelola dan Kualitas Jurnal Ilmiah Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta”, dan dilaksanakan selama dua hari pada 24-25 Oktober 2025 di Hotel Best Western Plus Makassar Beach.
Selain sesi II yang dibawakan oleh Dr. Zaenal Abidin, workshop ini juga menghadirkan dua sesi materi penting lainnya. Sesi I yang fokus pada Manajemen Tata Kelola Jurnal berbasis OJS telah disampaikan oleh Dr. Subehan Khalik, M.Ag., sementara Sesi III tentang Indeksasi Jurnal akan dibawakan oleh Taufiq Mathar, S.Pd., MLIS. Kolaborasi para pemateri ini dirancang untuk memberikan pemahaman komprehensif, mulai dari teknis OJS, manajemen editorial, hingga strategi mencapai indeksasi nasional maupun internasional.

